
Siapa sangka, karakter yang dulunya dianggap remeh, dicap "sampah", bahkan jadi bahan tertawaan di dunia komik, kini menjelma jadi salah satu pilar utama DC Cinematic Universe (DCU) yang baru. Saya sedang bicara tentang Peacemaker.
Dia jadi bintang serial yang banjir pujian kritikus, salah satu DLC karakter terpopuler di Mortal Kombat, dan posisinya di DCU masa depan itu krusial banget. Ini bukan kebetulan. Ada cerita menarik di balik kebangkitan karakter "Captain America versi katro" ini.
Awal Mula yang… Gagal Total

Christopher Smith, atau yang lebih dikenal sebagai Peacemaker, memulai debutnya dalam komik Fighting 5 edisi 40 pada tahun 1966.
Karakter ini diciptakan oleh Joe Gil dan Pat Boyette, dan diterbitkan oleh Charlton Comics. Smith digambarkan sebagai seorang pasifis yang ingin perdamaian dunia. Anehnya, rumahnya penuh senjata dan dia janji tidak akan pakai senjata-senjata itu.
Tapi ya namanya juga komik superhero, akhirnya dia sadar kalau untuk menjaga perdamaian, kadang memang harus bertarung. Makanya dia pakai seragam nyentrik, jetpack, dan helm perak itu, lalu jadilah Peacemaker.
Sayangnya, petualangannya tidak berumur panjang. Setelah muncul di dua edisi Fighting Five, dia dapat cerita solonya sendiri pada Maret 1967. Tapi cuma bertahan lima edisi sebelum akhirnya dibatalkan. Gagal total. Konsepnya tidak nyambung dengan penggemar. Peacemaker tenggelam dalam lautan karakter komik yang terlupakan selama hampir dua dekade.
Kegagalan Adalah Kesuksesan yang Tertunda
Justru kegagalan awal ini yang jadi kunci suksesnya! Begini, karena karakternya tidak laku, dia tidak punya latar belakang cerita atau pakem yang kalau diubah bakal diamuk penggemar fanatiknya.
Peacemaker itu seperti kanvas kosong dengan konsep dasar yang unik, tinggal menunggu seniman yang tepat untuk "menggambar" potensinya.
Seandainya dia sepopuler Superman atau Batman, pasti rumit sekali kalau mau mengubah-ubah karakternya secara radikal. Tapi Peacemaker bebas! Dia itu seperti mainan lama yang sudah karatan, menunggu tangan ajaib untuk memolesnya.
Hampir Jadi Bagian Watchmen
Di awal 80-an, Charlton Comics bangkrut. DC Comics membeli sebagian besar karakter superhero Charlton pada tahun 1983, termasuk Peacemaker, Blue Beetle, The Question, dan Captain Atom. Mereka resmi masuk ke DC Universe utama selama event “Crisis on Infinite Earths” di tahun 85. Nah, di sinilah kisahnya jadi makin seru.
Penulis legendaris Alan Moore dan artis Dave Gibbons sebenarnya ingin pakai karakter-karakter Charlton ini sebagai pemeran utama untuk komik baru mereka yang merupakan cikal bakal Watchmen.

Moore ingin cerita yang gelap, tapi DC tidak setuju. Mereka tahu, cerita Moore pasti akan membuat karakternya mati atau "rusak parah", sehingga tidak bisa dipakai di komik lain setelah baru saja dibeli.
Akhirnya, DC melarang Moore memakai karakter Charlton. Moore pun terpaksa menciptakan karakter baru. Peacemaker pun akhirnya tidak jadi bagian dari Watchmen, yang katanya adalah komik terbaik sepanjang masa.
Karena tidak jadi bagian Watchmen, DC pusing tujuh keliling dengan Peacemaker. Mau diapakan karakter ini?
Pada miniseri tahun 1988, mereka mengubahnya. Mereka fokus pada sisi gelapnya dan menjadikannya karakter yang sakit jiwa parah. Di versi ini, ayah Peacemaker adalah mantan Nazi yang bunuh diri di depan anaknya saat Chris masih lima tahun.
Meski sudah diberi kedalaman psikologis, serialnya tetap tidak laku. Peacemaker tetap menjadi karakter yang diabaikan. Dia muncul sesekali di judul lain, tapi tidak pernah populer.
Dia punya latar cerita gelap yang menarik, tapi hampir tidak ada yang tahu atau peduli. Selama puluhan tahun, Peacemaker hanyalah "hantu" di dunia komik.
James Gunn Sang Penyelamat
Semua berubah saat seorang pembuat film dengan bakat luar biasa dalam memoles karakter yang terlupakan datang ke DCDialah James Gunn. Visinya untuk Peacemaker di The Suicide Squad sangat jenius. Dia menggambarkan Peacemaker sebagai seorang patriot ekstrem yang percaya perdamaian harus dicapai dengan segala cara, tidak peduli berapa banyak orang yang harus dia bunuh.
Konsep ini butuh aktor dengan fisik besar, timing komedi yang sempurna, dan kemampuan untuk menunjukkan kesedihan serta kerentanan di balik kekar dan kekasarannya.
Gunn menemukan itu pada John Cena. Kamu tahu sendiri, kan, Cena itu punya fisik gagah, tapi ternyata jago akting komedi dan bisa menunjukkan sisi emosional yang dalam.
Dalam film The Suicide Squad (2021), Peacemaker bukan pahlawan, melainkan antagonis sekunder. Di bagian akhir film, dia dibunuh oleh Bloodsport.
Tapi Gunn melihat potensi Peacemaker. Dia menambahkan adegan post-credit yang mengungkapkan Peacemaker selamat, menyiapkan panggung untuk cerita yang lebih dalam.
Gunn merasa film itu baru menggores permukaan potensi karakternya. Dia merasa Peacemaker adalah satu-satunya karakter yang belum punya perkembangan, jadi masih banyak ruang untuk eksplorasi.
Ketika eksekutif DC bertanya apakah dia tertarik dengan spin-off, dia langsung mengajukan proyek yang sudah dia tulis di waktu luangnya. Langsung diberi lampu hijau dan dipesan jadi serial!
Fenomena Budaya dan Ayah Toxic
Peacemaker pertama tayang di HBO Max pada tahun 2022 dan langsung jadi fenomena. Serial ini membuktikan bahwa tim kreatif yang tepat bisa mengubah karakter paling tidak mungkin sekalipun menjadi bintang acara yang lucu, brutal, dan sangat mendalam.
Inti emosional musim pertama adalah hubungan Chris dengan ayahnya, yang diperankan dengan sangat brilian oleh Robert Patrick. Ayahnya adalah penjahat super supremasi kulit putih bernama White Dragon, seorang pria yang kejam dan menyiksa putranya secara psikologis sepanjang hidup Chris.
Serial ini dengan sangat bagus mengeksplorasi bagaimana penyiksaan tanpa henti ini membentuk Chris menjadi karakter yang kikuk secara emosional dan selalu mencari pengakuan seperti yang kita lihat di The Suicide Squad.
Musim kedua, yang tayang September ini, bahkan mendapat lebih banyak pujian. Rating-nya sempurna.
Adegan Intro yang Ikonik
Tentu saja, tidak lengkap rasanya membicarakan Peacemaker tanpa menyebut intronya yang ikonik.
Musim pertamanya pakai lagu "Do You Wanna Taste It" dari Wig Wam. Di musim kedua memakai lagu "Oh Lord" dari Foxy Shazam. Pembukaannya menampilkan seluruh pemain melakukan tarian robot yang konyol dan aneh.
Jatuh di Tangan yang Tepat
Keren ya perjalanan Peacemaker? Karakter yang puluhan tahun tidak ada yang peduli, tiba-tiba jadi sensasi besar. Semua ini karena James Gunn tidak mau menyerah padanya.
Kisah Peacemaker adalah tentang penebusan. Bukan hanya untuk seorang pria, tapi juga untuk sebuah properti intelektual yang dibiarkan mati.
Meskipun karakternya belum mencapai tingkat popularitas yang sama di komik, dia sudah diberi kehidupan kedua untuk menemukan tempatnya di DC Universe.
Ini semua membuktikan bahwa dengan visi kreatif yang tepat, aktor yang pas, dan cerita yang memiliki sesuatu yang nyata dan kompleks untuk dikatakan tentang kondisi manusia, karakter mana pun bisa diselamatkan.