AppCloud dan Keterkaitannya dengan Israel

appcloud

Pernah beli Samsung seri A atau M, lalu nemu aplikasi bawaan misterius bernama AppCloud? Banyak orang di Timur Tengah dan Afrika Utara ternyata sedang heboh membicarakan aplikasi ini. Pasalnya, AppCloud bukan sekadar aplikasi, tapi punya kaitan dengan perusahaan teknologi asal Israel dan dianggap berpotensi mengancam privasi pengguna.

 

Apa Itu AppCloud?

 

AppCloud adalah aplikasi bawaan yang terpasang di smartphone Samsung Galaxy seri A dan M, terutama untuk pasar Asia Barat dan Afrika Utara. Fungsi utamanya sebagai platform rekomendasi game dan aplikasi lewat sistem Aura milik Samsung.

 

Yang bikin aplikasi ini kontroversial bukan sekadar karena fungsinya, melainkan karena kaitannya dengan teknologi asal Israel dan kemampuan pengumpulan data yang sangat luas.

 

Koneksi Israel Lewat IronSource

 

Hubungan paling jelas AppCloud dengan Israel datang dari IronSource, perusahaan perangkat lunak asal Tel Aviv yang berdiri pada 2010.

 

IronSource mengembangkan AppCloud sebagai bagian dari bisnisnya di bidang distribusi aplikasi dan monetisasi. Perusahaan ini punya lebih dari 1.000 karyawan dengan kantor pusat di Tel Aviv serta cabang di berbagai negara.

 

Akuisisi oleh Unity

 

Pada November 2022, perusahaan Amerika Unity Software resmi menyelesaikan merger senilai 4,4 miliar dolar AS dengan IronSource. Meski sudah diakuisisi, unit bisnis Aura (yang menaungi AppCloud) tetap dipimpin oleh tim Israel, termasuk Tomer Bar-Zeev, dengan Tel Aviv sebagai salah satu pusat operasional utama.

 

Pengumpulan Data dan Isu Privasi

 

Investigasi dari Social Media Exchange (SMEX) menemukan bahwa AppCloud mengumpulkan berbagai data sensitif pengguna, seperti: 

  •  Lokasi dan alamat IP
  •  Fingerprint perangkat serta hardware ID
  •  Data biometrik dan identitas pribadi
  •  Pola penggunaan aplikasi
  •  Informasi jaringan dan konektivitas 

Yang bikin rumit, AppCloud beroperasi di level sistem. Artinya, aplikasi ini sulit dihapus tanpa akses root. Bahkan setelah dinonaktifkan, sering muncul kembali saat sistem diperbarui. Karena ditanam di dalam sistem operasi Android versi Samsung, AppCloud: 

  • Tidak bisa dihapus lewat opsi standar
  • Butuh akses root atau metode teknis lewat ADB (Android Debug Bridge)
  • Berisiko membatalkan garansi bila dipaksa dihapus
  • Sering aktif kembali setelah update sistem 

Tidak seperti aplikasi Android biasa, AppCloud berjalan di latar belakang tanpa ikon atau menu khusus. Banyak pengguna baru sadar ada aplikasi ini setelah mengecek penggunaan data atau menu pengaturan sistem.

 

Implikasi Keamanan dan Dugaan Pengintaian

 

Aktivis hak digital menyoroti potensi AppCloud digunakan sebagai alat pengawasan. Kekhawatiran ini muncul karena kombinasi antara kapasitas pengumpulan data yang besar dan asal-usulnya dari Israel. Faktor lain yang ikut menambah kecurigaan: 

  • Rekam jejak Israel dalam mengembangkan teknologi pengawasan (misalnya NSO Group dengan spyware Pegasus dan Cellebrite)
  • Target pasar yang spesifik di wilayah sensitif
  • Sulitnya aplikasi ini dihapus atau dinonaktifkan total 

Sejumlah analis bahkan mengaitkan AppCloud dengan kemampuan Israel melacak individu di kawasan tersebut. Namun, sampai sekarang belum ada bukti langsung soal pemanfaatan AppCloud untuk operasi intelijen.

 

Konteks Lebih Luas: Industri Teknologi Israel

 

AppCloud hanyalah bagian dari ekosistem teknologi Israel yang lebih luas. Banyak perusahaan teknologi Israel punya kaitan erat dengan unit intelijen militer, terutama Unit 8200. Perusahaan seperti NSO Group, Candiru, dan Cellebrite dikenal di bidang teknologi pengawasan

 

Israel punya peran besar dalam industri keamanan siber dan adtech global. Ada kaitan kuat antara teknologi komersial dan potensi penggunaan intelijen

 

Kontroversi AppCloud menyoroti bagaimana teknologi konsumen, privasi data, dan geopolitik saling bertemu dalam satu kasus. Terutama di wilayah yang punya sensitivitas tinggi terhadap isu hukum, etika, dan keamanan.

Lebih baru Lebih lama