Revolusi atau Lelucon? Kisah 'Kru Wanita' Blue Origin

Kisah 'Kru Wanita' Blue Origin

Siapa yang sangka perjalanan ke luar angkasa yang kedengarannya revolusioner bisa jadi lebih mirip reality show kelas atas?

 

Dalam sebuah langkah yang katanya mengubah sejarah, Blue Origin baru saja mengirimkan kru wanita pertama ke luar angkasa. Terdengar keren, kan? Jangan terlalu cepat terkesan. 

 

Kru atau Cast Acara TV? 


kru blue origin 

Alih-alih mengirimkan tim ilmuwan berbakat, Blue Origin memilih kombinasi unik:

  •       Aisha Bowe (ilmuwan roket)
  •       Amanda Nguyen (aktivis)
  •       Lauren Sanchez (tunangan Jeff Bezos)
  •       Gayle King (sahabat Oprah Winfrey)
  •       Katy Perry (penyanyi)
  •       Kerianne Flynn (produser film)  

Aisha jelas punya kapabilitas. Tapi selebihnya? Kamu mungkin lebih baik menyebut mereka sebagai cast reality show yang kebetulan dapat tiket emas ke luar angkasa.

 

Katanya sih, perjalanan ini untuk "menginspirasi wanita." Inspirasi macam apa? Kalau kamu jadi pacarnya biliuner, mungkin kamu juga bisa ke luar angkasa! 

 

11 Menit yang Mahal 

 

Oke, mari kita bicara soal dampak. Perjalanan ini berlangsung 11 menit. Ya, sebelas menit. Dalam waktu itu, mereka nggak melakukan penelitian ilmiah apapun.

 

Mereka hanya… melayang-layang. Bahkan Katy Perry konon menyanyikan sesuatu. Kalau saya mungkin akan mempertimbangkan terjun bebas kembali ke bumi, daripada mendengarkan dia menyanyikan Firework di ruang hampa udara. 

 

Lalu apa manfaatnya? Mengurangi emisi karbon? Tentu tidak. Memberikan kontribusi nyata untuk eksplorasi ruang angkasa? Juga tidak.

 

Perjalanan ini hanyalah turis elit yang menghabiskan jutaan dolar untuk merasakan apa rasanya main di ruang hampa udara. 

 

Feminisme atau Marketing Palsu? 

 

Blue Origin mencoba menjual ini sebagai "kemenangan feminisme." Tapi apa yang mereka lakukan justru sebaliknya. Jika mereka benar-benar peduli pada kemajuan wanita di sains dan teknologi, mereka seharusnya mengirimkan wanita yang memang sudah mendedikasikan hidup mereka untuk studi ruang angkasa. 

 

Sebagai gantinya, mereka memilih wanita yang relevansinya lebih karena hubungan personal mereka dengan orang kaya daripada kontribusi mereka ke bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Feminisme palsu seperti ini malah merendahkan perjuangan sebenarnya untuk kesetaraan. 

 

Prioritas yang Salah 

 

Sementara miliaran dolar dihabiskan untuk perjalanan selebritas ke ruang angkasa, Jeff Bezos dan Blue Origin bisa saja menggunakan uang ini untuk hal yang lebih relevan. Contoh?  

  1. Meningkatkan kondisi kerja karyawan Amazon yang selama ini kerap dikritik buruk. 
  2. Investasi dalam penelitian untuk mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh operasi bisnis mereka. 
  3. Memberikan beasiswa STEM untuk wanita berbakat yang benar-benar ingin menjelajahi luar angkasa, bukan sekadar checklist dalam perjalanan Instagram.  

Tapi tidak, uang tersebut malah digunakan untuk membawa Gayle King dan Katy Perry untuk "melayang-layang sebentar." 

 

Sayangnya, perjalanan ini dijual ke publik sebagai sesuatu yang besar dan penting, padahal jelas-jelas cuma turisme elit. Kalau benar-benar ingin menginspirasi, jangan hanya menjual mimpi palsu yang cuma bisa dicapai segelintir orang kaya. 

 

Apa Pelajaran yang Bisa Diambil? 

 

Kamu nggak perlu jadi ahli sains untuk melihat bahwa ini adalah langkah yang salah arah. Jika benar-benar ingin memajukan eksplorasi ruang angkasa atau feminisme, uang dan perhatian seharusnya diarahkan ke orang-orang yang kompeten dan berdedikasi di bidang tersebut. 

 

Sebaliknya, perjalanan ini hanya menjadi simbol ketimpangan kelas dan prioritas yang ngawur.

 

Lain kali jika ada berita tentang selebritas pergi ke luar angkasa, tanyakan: Apa manfaat sebenarnya, atau ini cuma alasan untuk flexing di media sosial? 

 

Selamat datang di masa depan, di mana perjalanan luar angkasa bisa terasa semurah drama televisi. Terima kasih, Blue Origin.

Lebih baru Lebih lama