"Mau kaya dalam 30 hari? Ikuti cara saya dan jadilah jutawan!" Kalimat semacam ini sudah seperti playlist wajib di dunia maya.
Influencer
finansial sepertinya selalu punya satu trik ajaib yang katanya bakal mengubah
hidup kamu. Tapi, coba pikir sebentar: kalau mereka benar-benar tahu cara bikin
puluhan juta per bulan, kenapa mereka malah sibuk jualan e-book dan kursus?
Motif Utama di Balik Semua Itu: Jualan
Sebagian
besar influencer finansial punya satu tujuan utama: menjual sesuatu. Bisa
berupa e-book, kursus online, sampai paket konsultasi premium. Semua ini
dibungkus dengan narasi inspiratif ala-ala motivator.
"Dulu
saya cuma punya Rp500 ribu di rekening, sekarang saya punya Lamborghini,"
kata mereka, sambil nyodorin link pembelian di akhir video.
Masalahnya,
apa yang mereka jual sering kali cuma janji kosong. Strategi yang katanya bikin
kamu kaya itu biasanya cuma rangkaian tips generik yang bisa kamu googling
gratis.
Bedanya, ini
diromantisasi biar kelihatan lebih keren. Dan ironisnya, yang bikin mereka kaya
bukan metode itu, tapi jualan janji kosong ke kamu.
Dukun Pengganda Uang Versi Digital
Kalau
dipikir-pikir, ini mirip modus dukun pengganda uang. Bedanya, kali ini mereka
nggak pakai mantra atau dupa, tapi Power Point dan slide Instagram.
Logika
sederhananya: kalau mereka benar-benar tahu cara menggandakan uang, kenapa
nggak fokus aja menghasilkan uang buat diri mereka sendiri? Kenapa mesti
repot-repot gandain uang orang lain?
Oh, dan
jangan lupa: mereka nggak pernah cerita tentang risiko. Semua cuma tentang
sukses, sukses, sukses. Ibaratnya dunia investasi itu nggak punya sisi gelap.
Padahal, di balik setiap cerita sukses, ada seribu cerita gagal yang mereka
pilih buat nggak di-share.
"Tapi Dia Beneran Sukses, Kok"
Iya, sukses menjual
mimpi ke kamu. Influencer finansial ini paham banget cara bikin citra. Dari
feed Instagram yang penuh foto di depan mobil mewah sampai konten motivasi
dengan background pantai di Bali. Semuanya diatur biar kelihatan seperti mereka
sudah "berhasil."
Tapi pernah
lihat nggak laporan keuangan mereka? Pasti nggak. Karena sukses mereka itu
subjektif dan bisa dimanipulasi.
Satu lagi,
jangan tertipu sama kata-kata "mentor." Banyak dari mereka cuma punya
pengalaman minim atau bahkan nggak punya pengalaman di industri keuangan.
Jadi apa
yang mereka ajari? Kebanyakan cuma hasil copas dari sumber lain. Mentornya
mentor.
Kenapa Banyak yang Ketipu?
Jawabannya
simpel: orang-orang ingin jalan pintas. Kita hidup di era di mana semuanya
serba instan, termasuk harapan buat kaya.
Influencer
ini paham banget gimana cara mengeksploitasi keinginan itu. Mereka tahu
orang-orang bakal lebih suka beli mimpi daripada belajar dari nol.
Siapa sih
yang nggak tergoda sama ide dapat Rp100 juta per bulan? Masalahnya, ide itu
sering kali cuma angan-angan. Kamu nggak bakal kaya dalam 30 hari cuma karena
baca e-book dan kursus. Kalau semudah itu, semua orang sudah kaya dari dulu.
Cara Bijak Menghadapi Janji Influencer Finansial
- Lakukan Riset Sendiri Jangan cuma percaya sama satu
sumber. Kalau mereka nyebut metode tertentu, cari tahu lebih dalam. Apakah itu
valid, apa risikonya?
- Tanya Kredibilitas Apa mereka punya sertifikasi atau
pengalaman nyata di bidang finansial? Atau mereka cuma "viral" karena
kontennya bagus?
- Hindari FOMO Fear of Missing Out (FOMO) sering
jadi alat mereka buat nge-trigger kamu. "Kesempatan terbatas! Hanya untuk
50 orang pertama!" Abaikan aja. Kalau metodenya beneran bagus, pasti nggak
ada batasan.
- Ingat, Nggak Ada Jalan Pintas Kekayaan itu hasil kerja keras, konsistensi, dan strategi jangka panjang. Kalau ada yang nawarin kamu jalan pintas, kemungkinan besar itu jebakan.
Mimpi Gratis, Realita Mahal
Influencer
finansial sering kali lebih mirip penjual mimpi daripada mentor sejati. Mereka
tahu kamu pengen kaya, dan mereka menjual ide itu dengan harga yang nggak
murah.
Tapi mimpi
aja nggak cukup buat mengubah hidup kamu. Realitasnya, kamu harus siap belajar,
gagal, dan terus berusaha. Jadi, lain kali kalau lihat iklan "Cara Jadi
Kaya dalam 30 Hari," ingat satu hal: kalau itu terdengar terlalu bagus
untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar itu cuma trik jualan.