3 Perusahaan yang Berperan Besar dalam Produksi Microchip


Sangat sulit membayangkan kehidupan dunia modern tanpa kehadiran microchip. Mereka adalah jantung dari perangkat elektronik yang kita gunakan sehari-hari mulai dari smartphone, komputer, rice cooker, TV, peralatan medis hingga roket luar angkasa.


Di dunia, ada tiga perusahaan yang memiliki peranan sangat besar dalam proses produksi microchip. Jika salah satu dari perusahaan tidak beroperasi, bisa-bisa dunia mengalami kekurangan pasokan microchip yang akan berakibat fatal dalam kehidupan dunia modern. 

Apa itu microchip?

Disebut juga sebagai integrated circuit, microchip adalah sekumpulan dari sirkuit elektronik yang dipasang di atas lapisan silikon tipis. Dalam sebuah chip, transistor bertindak sebagai saklar elektronik yang bisa mengalirkan dan mematikan arus listrik. Semakin banyak transistor dalam sebuah chip, maka perangkatnya akan semakin bertenaga.

Silikon sebagai bahan utama pembuatan microchip, terbuat dari pasir silika yang banyak ditemukan dimana-mana. Pasir itu dilebur dan dibentuk menjadi ingot yang berbentuk seperti silinder besar. Ingot ini kemudian akan diiris tipis menjadi yang disebut wafer. Untuk lebih jelasnya lagi kalian bisa melihat video pembuatan microchip di bawah ini.


Tiga perusahaan yang berperan besar dalam produksi microchip

  1. Taiwan Semiconductor Manufacturing Company

Nama ini mungkin asing di telinga orang yang awam dengan industri elektronik. Nama-nama yang lebih dikenal seperti Apple, Qualcomm, AMD, Nvidia, Huawei, hingga Tesla tidak akan bisa memproduksi apa pun tanpa peran TSMC.

Tapi tahukah kamu kalau perusahaan ini adalah pemain terbesar produsen microchip? TSMC yang berbasis di Taiwan, menguasai 92 persen pasar microchip global. TSMC adalah satu dari dua perusahaan yang secara masal memproduksi microchip berukuran kurang dari 10 nanometer. Perusahaan satunya lagi adalah Samsung.

Saking besarnya peran TSMC sebagai produsen microchip, makanya Amerika Serikat sangat melindungi Taiwan sebagai negara tempat bermarkasnya TSMC. Amerika Serikat berulangkali bersitegang dengan China yang kerap berniat mencaplok Taiwan karena dianggap sebagai wilayahnya. 

Jika Taiwan diinvasi oleh China, maka suplai dan distribusi microchip akan dikendalikan oleh pemerintah China. Suatu kondisi yang sangat diharamkan oleh pemerintah AS.

Bahkan demi melindungi keamanan pasokan microchip, pemerintah AS menawarkan pendanaan sebesar 52 miliar dollar agar perusahaan seperti TSMC mau membangun pabrik di AS.

TSMC
pr.tsmc.com

  1. Advanced Semiconductor Materials Lithography

Dalam memproduksi microchip, TSMC tentu membutuhkan peralatan khusus. Nah, peralatan itu dibuat oleh sebuah perusahaan yang bermarkas di Belanda bernama ASML. Peralatan seharga 150 juta dollar itu akan mencetak fitur yang membentuk dasar-dasar utama microchip buatan TSMC.

Perlu diketahui bahwa ASML adalah satu-satunya perusahaan di dunia yang membuat peralatan untuk mencetak microchip. Tapi ASML sendiri tidak membuat microchip, hanya membuat peralatannya saja.

Sama seperti TSMC, Amerika Serikat juga memiliki kepentingan terhadap ASML. Pada 2019, pemerintah AS berhasil melobi pemerintah Belanda untuk memblokir pengiriman peralatan ASML yang termutakhir atau kelas satunya ke China.

Akibatnya produsen chip yang bermarkas di Shanghai China, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), hanya mendapat peralatan kelas duanya. 

  1. ZEISS

Fotografer pasti sudah mengenal merek asal Jerman ini. Nama ini sangat terkenal dalam menghasilkan lensa kamera professional. Lalu apa kaitannya dengan produksi microchip? Mesin peralatan yang dibuat oleh ASML tidak akan bisa bekerja tanpa cermin buatan ZEISS.

Cermin ini bukan seperti cermin yang ada di kamar mandi. Ini adalah sistem optik kompleks yang memproyeksikan pola sirkuit yang akan dicetak pada wafer silikon. Permukaannya benar-benar rata dengan ketipisan setara satu atom.

Pihak ASML tahu betapa pentingnya produk ZEISS dalam keberlangsungan operasinya. Makanya pada 2016, ASML membeli 24,9 persen kepemilikan ZEISS. Kombinasi kedua perusahaan ini pada dasarnya tidak memiliki pesaing. 

Bahkan seandainya China ingin membuat peralatan seperti yang dibuat ASML, butuh waktu setidaknya 10 tahun untuk mengejar ketertinggalannya. Apalagi ditambah dengan larangan dari Amerika Serikat ke pihak ASML.


Apa yang terjadi jika microchip menghilang?

Seperti sudah disinggung di awal tulisan, boleh dibilang dunia ini berjalan dengan microchip. Jika microchip menghilang, dunia akan kembali ke era kegelapan. Semua perangkat elektronik tidak akan bisa beroperasi.

Jangankan menghilang, pada 2020 saat COVID-19 sedang menggila, dunia industri sempat mengalami kekurangan suplai microchip. Industri yang paling menderita akibat kekurangan itu adalah otomotif. 

Masalahnya adalah industri otomotif membutuhkan spesifikasi microchip yang lebih tinggi dibanding microchip yang dipakai untuk consumer electronic.
Beberapa perusahaan otomotif di Amerika seperti Ford dan General Motors tidak bisa menyelesaikan pembuatan unit mobilnya karena tidak adanya suplai microchip

Sekadar informasi, di mobil-mobil modern ada ratusan sensor di dalamnya. Jadi bisa dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap proses produksi jika ada satu sensor tersebut tidak hadir karena tidak ada microchip-nya.

Sekarang sudah tahu kan bagaimana besarnya pengaruh sebuah komponen yang besarnya hanya seujung kuku, tapi bisa membuat dunia modern ini tetap berjalan.
Lebih baru Lebih lama