Kenapa
superhero itu keren? Karena mereka punya kekuatan super yang nggak dimiliki
orang biasa. Spiderman kena gigitan laba-laba radioaktif, Superman dari planet
lain, X-Men lahir dengan gen mutan. Intinya, mereka itu bukan manusia biasa.
Mereka punya sesuatu yang bikin mereka spesial. Lalu bagaimana dengan Batman?
Superhero atau Pecandu Gadget?
Saya sering
banget mikir, apa iya Batman itu beneran superhero? Dia kan cuma manusia biasa.
Enggak ada kekuatan super, enggak bisa terbang tanpa alat, enggak bisa
menembakkan laser dari mata. Dia cuma seorang pria kaya raya yang hobi banget
belanja mainan mahal.
Semua aksinya,
semua kehebatan yang kita lihat di film, itu semua berkat gadget-gadgetnya yang
canggih. Tanpa Batmobile, Batarang, atau sabuk utilitas berisi alat-alat aneh,
dia itu siapa?
Dia cuma Bruce
Wayne, seorang pria depresi dengan trauma masa lalu yang enggak kelar-kelar.
Dia masih galau karena orang tuanya meninggal. Sepertinya dia butuh terapi,
bukan kostum kelelawar.
Saya malah
melihatnya sebagai pecandu gadget tingkat dewa. Hidupnya bergantung pada
gadget-gadget itu. Kalau semua mainannya hilang atau rusak, dia bakal pensiun
dini dari dunia superhero. Dia bakal jadi pria kesepian yang cuma bisa merenung
di mansion-nya. Itu pantas disebut superhero? Menurut saya, ya enggak.
Coba
bandingkan dengan Iron Man. Kamu pasti langsung protes, "Tapi kan Iron Man
juga pakai gadget!" Nah, ini yang sering salah kaprah. Iron Man itu beda
level. Dia punya reaktor Arc di dadanya. Itu bukan sekadar gadget, tapi sumber
energi yang setara pembangkit listrik tenaga nuklir. Itu yang bikin dia tetap
hidup dan bisa pakai armornya. Reaktor itu bagian dari dirinya. Tanpa reaktor
itu, dia bisa mati.
Jadi, Iron Man
enggak bisa disamakan dengan Batman yang cuma mengandalkan Batmobile buat
ngejar penjahat. Tony Stark itu jenius yang menciptakan kekuatannya sendiri,
sementara Bruce Wayne cuma konsumen kelas atas yang beli semua alat canggih.
Ya, memang dia
juga yang merancang banyak alat, tapi intinya, semua itu bisa digantikan.
Kekuatan Iron Man itu ada di dalam dirinya, di dada Tony Stark, yang bikin dia
beda dari manusia biasa lainnya.
Gadget VS Kekuatan Sejati
Sering kali
kita melihat film superhero, dan kita disuguhi adegan-adegan keren Batman. Dia
lompat dari gedung, dia bertarung melawan musuh-musuh kuat, dan dia selalu
menang.
Tapi kalau
dipikir-pikir, semua itu bisa dilakukan karena ada teknologi yang
membantunya. Armornya melindungi dia,
dan alat-alat di sabuknya bisa mengatasi berbagai masalah. Kalau gadget-gadget
itu enggak ada, dia cuma pria yang mengenakan kostum kelelawar. Dia bukan
apa-apa.
Kekuatan
sejati itu datang dari dalam, seperti Superman yang punya kekuatan alami atau
Hulk yang berubah karena radiasi. Mereka tidak butuh alat-alat canggih untuk
jadi hebat. Mereka hebat karena diri mereka sendiri.
Batman, di
sisi lain, butuh segalanya. Dia butuh uang yang tak terbatas untuk membiayai
semua mainannya, dia butuh asisten yang cerdas seperti Alfred untuk merawatnya,
dan dia butuh teknologi untuk bertahan.
Jadi, ketika
kita memuji Batman sebagai salah satu superhero terhebat, saya rasa kita
keliru. Kita memuji teknologinya, bukan dirinya. Dia cuma pengguna teknologi
yang hebat, bukan manusia dengan kekuatan luar biasa.
Dia adalah bukti
nyata bahwa uang bisa membeli "kekuatan super." Makanya, jangan heran
kalau dia bisa gabung sama Justice League. Ya, modalnya cuma uang dan gadget.
Di antara para dewa dan alien, dia cuma manusia biasa yang kebetulan dompetnya
tebal.
Iron Man, di
sisi lain, meski dia juga kaya, kekuatannya lebih personal. Dia menciptakan
sendiri teknologi yang menyatu dengan dirinya. Armornya itu perpanjangan dari
dirinya, bukan cuma alat yang dipakai.
Reaktor
Arc-nya itu inti dari segalanya. Dia berani mengambil risiko untuk memasang
reaktor itu di dadanya, yang itu membuatnya jadi bukan manusia biasa. Itu yang
membedakan dia dari Batman.
Siapa Sebenarnya Batman?
Pada akhirnya,
saya enggak bilang Batman itu enggak penting. Dia penting. Tapi saya cuma mau
bilang, mari kita lihat dia dari perspektif yang lebih jujur. Dia adalah simbol
dari bagaimana manusia bisa mengatasi keterbatasan dengan teknologi. Dia adalah
representasi dari ambisi dan keinginan untuk melindungi kota, terlepas dari
fakta bahwa dia tidak punya kekuatan super.
Tapi dia bukan
superhero dalam arti sebenarnya. Dia cuma manusia biasa yang kebetulan super
kaya dan punya mainan mahal.
Saya malah
lebih menghargai superhero seperti The Flash. Dia lari cepat karena kecelakaan
laboratorium. Dia tidak butuh uang, dia tidak butuh gadget. Kekuatannya ada di
dalam dirinya, dan itu membuatnya jadi superhero sejati.
Batman? Dia
cuma seorang pria dengan PTSD yang mencoba menebus dosa masa lalu dengan cara
yang paling mahal.
Bercermin dari Batman, kalau kamu mau jadi superhero, kamu enggak perlu jadi mutant atau alien. Cukup jadi orang kaya dan belanja alat-alat canggih. Oh ya, jangan lupa juga punya trauma masa lalu yang dalam biar motivasinya kuat. Mungkin itu resep jadi superhero ala Batman.