Nenteng Tas Branded Buatan China Malu, Tapi Nenteng-nenteng iPhone

Kenapa Tas Branded dari China Dianggap Murah, Tapi iPhone Tidak 

Ramainya video di TikTok yang mengklaim 80 persen barang branded seperti tas dan sepatu adalah buatan China dengan harga yang hanya sepuluh persennya, mengguncang dunia produk branded.

 

Nah, ada sebuah pertanyaan yang muncul di kepala saya, Jika iPhone yang notabene dirakit di China bisa diterima, bahkan dibangga-banggakan oleh yang punya, tapi kenapa jika ada tas atau sepatu buatan China langsung dianggap murahan?

 

Ini bukan sekadar perdebatan soal kualitas atau harga. Ada sesuatu yang lebih mendalam tentang persepsi, stigma, dan bagaimana kita memandang istilah “mewah”.

 

Apakah Ini Soal Asli vs Palsu? 

Orang sering salah paham antara "asli" dan "made in China". Mohon koreksi jika saya salah. Kalau kamu beli tas branded di butik resminya, tas itu asli, nggak peduli di mana pabriknya. Lain cerita kalau kamu belinya di Tanah Abang atau Mangga Dua.

 

Cuma masalahnya adalah persepsi, karena banyak barang palsu juga berasal dari China. Makanya stigma asli tapi palsu langsung nempel.

 

Kenyataannya, banyak loh barang branded mulai dari sepatu, baju, jam tangan mewah, gadget, hingga mobil dibuat di pabrik China dengan kontrol kualitas ketat.

 

Apple adalah contoh paling jelas. Orang nggak peduli iPhone dibuat oleh Foxconn yang pabriknya ada di Shenzhen. Selama logonya adalah apel digigit, yang punya tetap bisa nyombong, iya kan? Padahal dibuat di China.

 

foxconn

Persepsi dan Branding: Dua Hal yang Mengontrol Pikiran Kita

Merek besar tahu persis bagaimana bermain dengan emosi kita. Mereka menjual cerita, bukan sekadar produk.

 

Label "Made in Italy" atau “Made in France” punya daya tarik luar biasa. Kesannya eksklusif, tradisional, dan dibuat secara handmade dengan penuh keterampilan berkualitas tinggi.

 

Sementara barang dari China dicap produk massal. Padahal, apa bedanya tas branded yang dibuat di China dengan iPhone yang juga dibuat di sana? Keduanya melewati proses ketat dan diawasi oleh si pemilik mereknya.

 

Tapi ini soal branding. Apple berhasil memosisikan produknya sebagai sesuatu yang high-end dan global. Sementara, tas branded sering kali hanya mengandalkan nostalgia dan romansa negara asal.

 

Ada Apa dengan China?

China sering jadi kambing hitam dalam isu kualitas. Tapi kita lupa kalau China juga rumah bagi teknologi paling canggih di dunia.


dji 

Kamu nggak mungkin bilang drone DJI itu murahan, kan? Sama halnya dengan iPhone, BYD, bahkan pakaian olahraga dari merek terkenal. Jika mereka sanggup memproduksi produk-produk ini dengan kualitas tinggi, masa iya mereka tidak bisa memproduksi tas berkualitas tinggi?

 

Namun, begitu ada tas branded yang dibuat di sana, persepsi langsung berubah. Kita cenderung lebih mempercayai produksi skala kecil di Eropa daripada "pabrik raksasa" di Asia, walaupun keduanya bisa menghasilkan kualitas yang sama.

 

Apa yang Sebenarnya Membuat Barang Dianggap Mewah?

Mewah itu bukan hanya soal tempat pembuatan. Ini soal kualitas bahan, desain, dan pengalaman yang dijual bersama produk tersebut. Apakah tas yang dibuat di China lebih rendah nilainya dibanding yang dibuat di Italia? Tidak juga, selama standar kualitasnya sama.

 

Yang sebenarnya kita beli adalah simbol status. Tas branded menunjukkan kamu punya "rasa" dan kemampuan membeli sesuatu yang dianggap eksklusif. Dan ini, lebih dari apa pun, adalah permainan persepsi.

 

Realita di Balik Kemewahan

Mungkin sudah saatnya kita mengubah cara berpikir. Produk "Made in China" bukan berarti kualitas rendah, sama seperti "Made in Italy" nggak selalu berarti superior. Industri global sudah berubah, dan batas-batas geografis dalam produksi semakin kabur.

 

Jadi sebelum menilai sesuatu dari label negaranya, pikirkan ini: apa yang sebenarnya membuat barang itu bernilai bagi kamu? Cerita di baliknya, kualitasnya, atau hanya nama besar yang melekat di produk tersebut?


Lebih baru Lebih lama