Selalu Cari Opini Kedua Jika Mau Service

servis
Photo by RF._.studio

Ketika gadget kamu rusak atau tidak berfungsi, insting pertama kamu mungkin adalah dengan membawanya ke service center resmi dari produsennya untuk diperbaiki. Logikanya, barang yang mereka buat pasti bisa juga bisa mereka perbaiki.

Hal ini sama seperti ketika kamu sakit dan mendatangi dokter. Jika si dokter mendiagnosis kamu dengan penyakit tertentu apakah lantas kamu percaya begitu saja dengan diagnosanya? Pasti tidak kan. Sangat disarankan untuk mencari opini kedua, atau bahkan ketiga dari dokter lain yang bisa saja memberikan diagnosa yang berbeda.

Ngga salah juga sih, namun itu tidak selalu menjadi keputusan yang terbaik. Sebab layanan dan biaya perbaikannya bisa berbeda-beda, tergantung tempatnya dan umur produk gadget kamu. Inilah mengapa sangat disarankan untuk selalu minta pendapat kedua ketika ingin servis.

Kapan harus ke service center resmi

perbaikan hape
Image by karlyukav on Freepik

Jika perangkat kamu masih dalam masa garansi pabrik, atau telah membeli garansi tambahan, maka ya, bawalah ke service center resmi untuk diperbaiki. Apple Store adalah pilihan terbaik jika ada masalah dengan produk Apple saat masih dalam masa garansi oleh AppleCare. Seringkali, mereka akan memperbaiki masalah tanpa biaya, atau akan menawarkan layanan dengan tarif yang sangat murah.

Masalah terbesarnya adalah ketika garansinya sudah habis. Dalam kasus ini, segala jenis perbaikan apa pun, mulai dari yang sederhana, perbaikan layar hingga penggantian baterai, bisa menjadi sangat mahal jika ditangani oleh service center resmi.

Yang lebih buruk lagi, apa yang ditawarkan oleh service center resmi mungkin sama sekali tidak sesuai dengan apa yang benar-benar dibutuhkan. Ini adalah contoh nyata yang pernah saya alami sendiri. 

Waktu itu saya membawa smartphone yang sudah habis masa garansinya ke service center resmi. Mereka mendiagnosisnya dengan masalah pada port charging-nya. Solusi yang ditawarkan pihak service center adalah dengan mengganti motherboard-nya. Sewaktu ditanyakan berapa harganya, jika tambah sedikit lagi saya bisa membeli sebuah smartphone baru. Solusi seperti ini bisa terjadi dengan perangkat apa pun, tidak hanya produk smartphone atau laptop.

Selain itu, perangkat saat ini dibuat agar sulit diperbaiki, dengan bagian-bagian yang disolder bersama sehingga tidak bisa diganti dengan mudah. Hal itu bisa meningkatkan biaya perbaikan maupun menghalangi usaha untuk memperbaiki.

Kapan harus ke service center pihak ketiga

tukang servis
Image by jcomp on Freepik


Service center pihak ketiga, di sisi lain, tidak dikelola oleh si produsen. Tarifnya mungkin tidak murah, tetapi mereka memiliki keterampilan dan sumber daya untuk memperbaiki masalah yang mungkin dianggap buang-buang waktu oleh pihak produsen.

Kembali ke contoh kasus saya tadi. Saya akhirnya mendatangi tukang service handphone yang ada di mal di Jakarta Selatan. Hasilnya, mereka menawarkan untuk mengganti bagian port charging-nya saja, tidak perlu sampai ganti motherboard. Jadi biaya perbaikannya bisa jauh lebih murah.

Ya walaupun mendatangi service pihak ketiga kadang-kadang juga ada yang mahal, tapi dalam banyak kesempatan akan menjadi pilihan yang jauh lebih murah daripada dating ke service center resmi.

Selalu cari opini kedua sebelum service

Ingat, jangan hanya karena kamu membeli sebuah produk resmi, bukan berarti kamu berkewajiban datang ke service center resmi jika perangkatmu rusak.

Cara yang piling tepat adalah bawa perangkat kamu ke service center resmi, catat apa yang mereka katakan, lalu pergilah ke tukang servis dan bandingkan kedua jawaban tersebut.

Serta ingat juga, jika perangkatmu rusak, jangan langsung beli perangkat baru sebelum mendapatkan pendapat kedua.
Lebih baru Lebih lama