Instagram Makin Lama Seperti TikTok



Saya mau berbagi tentang sesuatu yang mungkin kalian juga perhatikan: Instagram yang lama-lama berubah jadi mirip TikTok.

Ya, kalian tidak salah dengar. Instagram, aplikasi yang dulu terkenal dengan fitur unggahan foto dan video pendeknya, sekarang semakin banyak menampilkan video-video berdurasi panjang yang mirip dengan TikTok. Bahkan, Instagram juga mengubah tampilan halaman utamanya dengan menambahkan tab Reels yang menonjolkan video-video tersebut.

Lalu, mengapa Instagram melakukan hal ini? Apakah mereka tidak takut kehilangan identitasnya sebagai aplikasi berbagi foto? Apakah mereka tidak khawatir pengguna mereka beralih ke TikTok yang lebih asli dan kreatif? Apakah mereka tidak sadar bahwa mereka sedang meniru-niru aplikasi lain yang lebih populer?

Jawabannya ada di angka-angka

Menurut laporan dari Sensor Tower, TikTok adalah aplikasi yang paling banyak diunduh di dunia pada tahun 2020, dengan lebih dari 2 miliar unduhan. Sementara itu, Instagram berada di posisi keempat dengan 1,16 miliar unduhan. Selain itu, TikTok juga memiliki waktu tonton rata-rata yang lebih tinggi daripada Instagram, yaitu 52 menit per hari dibandingkan dengan 29 menit per hari.

Dengan melihat data-data ini, mungkin Instagram merasa terancam oleh pesaingnya yang lebih muda dan dinamis. Maka dari itu, mereka mencoba untuk menarik perhatian pengguna dengan menawarkan konten yang serupa dengan TikTok, yaitu video-video berdurasi panjang yang menghibur dan viral. Instagram berharap dengan begitu, pengguna akan lebih lama menghabiskan waktu di aplikasinya dan tidak beralih ke TikTok.

Namun, apakah strategi ini berhasil? Apakah pengguna Instagram menyukai perubahan ini dan merasa puas dengan fitur-fitur baru yang ditawarkan oleh Instagram? Atau malah sebaliknya?

Menurut saya pribadi, saya merasa kecewa dengan Instagram yang lama-lama berubah jadi mirip TikTok. Saya merasa Instagram kehilangan ciri khasnya sebagai aplikasi berbagi foto yang estetik dan inspiratif. Saya merasa Instagram menjadi terlalu ramai dan berisik dengan video-video yang tidak sesuai dengan minat saya. Saya merasa Instagram menjadi kurang orisinal dan kreatif dengan meniru-niru aplikasi lain.

instagram reels


Sebagai seseorang yang tidak suka dengan TikTok

Saya rindu dengan Instagram yang dulu. Instagram yang memungkinkan saya untuk melihat foto-foto indah dari teman-teman saya, selebriti favorit saya, atau tempat-tempat menarik di dunia. Instagram yang memberikan saya ruang untuk berekspresi dengan foto-foto yang saya ambil sendiri atau edit dengan filter-filter cantik. Instagram yang membuat saya merasa senang dan tenang dengan konten-konten yang positif dan bermakna.

Saya tidak tahu apakah kalian setuju dengan pendapat saya atau tidak. Mungkin ada juga di antara kalian yang menyukai Instagram yang sekarang. Mungkin ada juga di antara kalian yang tidak peduli dengan perubahan ini. Mungkin ada juga di antara kalian yang sudah meninggalkan Instagram dan beralih ke TikTok atau aplikasi lain.

Tapi, apa pun pilihannya, saya harap kalian tetap bisa menikmati media sosial sesuai dengan selera dan kebutuhan kalian. Jangan biarkan media sosial mengendalikan hidup kalian atau membuat kalian stres. Ingatlah bahwa media sosial hanyalah alat untuk berkomunikasi dan bersosialisasi, bukan tujuan akhir dari hidup kalian.

Lebih baru Lebih lama