Seni Menjadi Orang "Baik"

 

menolong orang

Ah, menjadi orang baik, siapa yang tidak ingin terlihat sebagai sosok yang santun dan penuh kasih sayang? Tapi, tunggu dulu! Apakah menjadi orang baik itu seindah yang dibayangkan? Apakah kewajiban untuk tidak mengganggu orang lain, tidak merugikan mereka, dan tidak menjelek-jelekkan orang lain benar-benar sesederhana itu? 

 

Tidak Mengganggu, Tidak Merugikan, Tidak Menjelek-jelekkan

 

Tentu saja, tidak ada yang akan membantah bahwa menjadi orang yang tidak mengganggu, tidak merugikan, dan tidak menjelek-jelekkan orang lain adalah hal yang sangat penting. 


Siapa pun pasti setuju bahwa dunia ini akan jauh lebih baik jika setiap orang mempraktikkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apakah kita harus terlalu memaksakan diri untuk terus-menerus menjadi "baik" dalam arti yang konvensional?

 

Jangan Terlalu Baik, Nanti Akan Dimanfaatkan

 

Ah, inilah yang seringkali terlupakan. Jika kita terlalu baik, kita bisa jadi akan dimanfaatkan oleh orang lain. Betapa ironisnya, bukan? Saat kita berusaha bersikap baik, justru ada kemungkinan orang lain akan melihatnya sebagai kesempatan untuk memanfaatkan kita. Maka dari itu, menjadi "terlalu baik" juga bisa menjadi sebuah perangkap.

 

Balada Menjadi Orang "Baik"

 

Sebagai seorang yang ingin terlihat baik di mata orang lain, kita seringkali terjebak dalam dilema. Di satu sisi, kita ingin bersikap baik tanpa pamrih, namun di sisi lain, kita juga tidak ingin dimanfaatkan oleh orang lain. Bagaimana caranya untuk tetap berada dalam keseimbangan yang tepat?

 

Seimbang Itu Kuncinya

 

Mungkin kuncinya adalah menemukan keseimbangan yang tepat antara menjadi baik dan tidak terlalu baik. Kita dapat tetap bersikap baik tanpa harus menyerahkan segalanya begitu saja kepada orang lain. Kita juga bisa tetap menjaga diri sendiri tanpa harus menjadi egois dan tanpa perlu merugikan orang lain.

 

Jadi, menjadi orang baik itu memang wajib, tapi tidak ada salahnya untuk menyisipkan sedikit kecerdasan sosial agar tidak terjebak dalam perangkap menjadi "terlalu baik". 


Saya yakin, dengan sedikit kebijaksanaan dan sentilan humor, kita dapat menjalani hidup dengan lebih ringan tanpa harus kehilangan jati diri kita.

 

Mari kita jadikan dunia ini tempat yang lebih baik, tanpa harus kehilangan keunikan dan keaslian diri kita. Menjadi baik itu penting, tapi tidak ada yang salah dengan sedikit sentilan dan ironi, bukan?

Lebih baru Lebih lama